JANGAN REMEHKAN ANAK MUDA
STRATEGI MEREKA TAK BISA DITERKA
SEKALI ANDA LENGAH
JANGAN TANYA MEREKA SUDAH DIMANA
Tak perlu dijelaskan lagi, kita sudah menjadi
saksi atas perubahan dunia. Dari buku kertas menjadi E-Book, kamera analog
menjadi fotografi digital, ojek pangkalan menjadi GO-jek, surat kabar menjadi
internet, argometer menjadi maps, metode pembayaran, cara berbisnis dan masih
ada ratusan perubahan lainnya. Dari beberapa perubahan tersebut ada yang merasa
diuntungkan ada pula yang merasa dirugikan. Apanya yang dirugikan? Bukankah
kesemua itu membuat hidup jadi lebih praktis dan enteng? 2016 Kemarin sempat terjadi
kericuhan akibat demo para supir taxy konvensional kepada taksi berbasis
aplikasi (taksi online). Mereka menentang keberadaan taxy online dan sebagian
menyamakan mereka dengan bisnis ilegal. Inilah potret dunia saat ini, para
incumbent (pemain lama, pelaku bisnis) terdistrupsi oleh para start up. Siapakah
para start up itu? Yeah.... Its me and my friends, Generasi Millennials.
See, what is
the unique phenomenon in this era? Mari kita lihat salah satunya –pengendara
berjaket hijau atau sebut saja dia Go-jek. Apakah di umur-umur sebelumnya kita
pernah mengira seorang ojek pangkalan, yang biasanya berkostum apa adanya kini
gagah dengan jaket berwarna hijau dan menggenggam sebuah smartphone sebagai
alat komunikasi dengan pelanggan? Jasanya multifungsi, menyebar hingga ke
sudut-sudut kota, sesekali kita menggunakan jasanya, menikmati value
kehadirannya, siapa pelopornya? Nadiem Makarim, anak muda-Generasi Millenials.
Dilihat dari
kacamata anda, kami mungkin terlihat keren dan hebat, atau bisa jadi terlihat
mengusik dan mengganggu. Kami tidak ingin mencabut hak berkomentar anda, karena
apapun yang anda pikirkan, kami adalah millenials, generasi yang
terlahir di era digital dan terkoneksi dengan apapun.
Siapa yang
bisa menebak apa yang akan terjadi esok hari? Bagaimana wajah dunia beberapa
bulan atau tahun kedepan? Ya, tak ada yang bisa menebak bahkan mungkin kita
akan dibuatnya shock. Bagaimana tidak, sesuatu yang mungkin hanya sebuah
‘imajinasi’ dimasa lalu, kini benar-benar ada di depan mata. Rasa angin lalu
pun tak lagi sama dengan angin sekarang. Dunia yang sekarang sudah berganti
generasinya, menuntut orang-orang bermental driver, bukan lagi pessanger.
Seorang driver yang matanya terbuka, cepat membaca gejala, tangkas
bertindak, disiplin merawat kendaraannya dan pasti tahu kemana arah jalan yang
harus diambil. Sebaliknya seorang pessanger hanyalah manusia yang kurang
awas yang merasa boleh mengantuk ataupun tertidur, kurang merasa perlu merawat
kendaraannya dan kurang tahu arah jalan. (Disruption, Rhenal Kasali)
Mental driver inilah yang
seharusnya dimiliki para millenials, generasi yang memiliki perbedaan
karakter dengan para pendahulunya. Perbedaan itu meliputi banyak hal, yaitu:
1.
Mereka merasa jauh lebih merdeka,
baik secara betiniah maupun lahiriah. Merdeka dalam berpendapat, memilih
karier, berpergian, konsumsi, dan menjalin kehidupan
2.
Akibatnya mereka menjadi amat
ekstrover, kurang hati-hati dalam bertindak, terlalu emosional, mudah
berpindah-pindah, ingin cepat “naik kelas”, dan lebih meterialistik
3.
Namun, mereka juga menjadi lebih
berpendidikan dan memiliki akses yang besar pada segala sumber daya dan
informasi sehingga memudahkan mereka berkolaborasi
4.
Masa mukim mereka terhadap segala
hal menjadi lebih pendek, entah itu terhadap tempat tinggal, keluarga, sekolah,
pekerjaan, atau kegiatan-kegiatan yang serius (semisal ideologi atau hal-hal
terkait)
5.
Mereka lebih mengutamakan kebebasan
dan kebahagiaan ketimbang aturan-aturan yang membelenggu. (Disruption, Rhenal
Kasali)
Itulah
beberapa perbedaan mereka dengan para pendahulunya. Para orang tua kadang sulit
memahami jalan pikir para millennials ini. Terkadang yang dianggap baik
malah bertolak belakang dengan apa yang dianggap baik oleh millennials. Orang
tua dan millennial terkadang bagaikan kutup utara dengan kutup utara yang
apabila disatukan akan saling tolak menolak. Jika semua serba salah, lantas apa
yang mesti dilakukan oleh para orang tua ini? Support mereka dan
serahkan rasa percaya anda. Keluarkan mereka dari zona nyaman dan jangan cabut
hak mereka untuk menyelesaikan problema yang dihadapi. Kurangi rasa khawatir
yang berlebihan karena hal itu mendorong anda untuk memanjakan mereka. Jangan
jadikan mereka layak strawberry, yang indah di luar tapi lembek di
dalam. Jadikanlan mereka seorang Good Driver karena mereka memang miskin
akan masa lalu, namun mereka kaya akan masa depan. Mereka-Generasi Millenials.
Yes, it is absolutely true...
BalasHapus